Blood Red Sky: Teror Vampir di Dalam Pesawat
Oleh: Agam Syah Fadila
Judul : Blood Red Sky
Genre : Action, Horror, Thriller
Sutradara : Peter Thorwarth
Penulis : Stefan Holtz, Peter Thorwarh
Pemeran : Peri Baumeister, Carl Anton Koch, Alexander Scheer
Pernahkah kalian membayangkan mendapat teror mengerikan dari sosok vampir ketika sedang berada di dalam pesawat? Blood Red Sky menjadi salah satu contoh gambarannya. Film yang berdurasi 121 menit tersebut dirilis di Netflix pada 23 Juli 2021 dengan bahasa Jerman dan sebagian bahasa Inggris dalam percakapannya. Film ini berkisah tentang perjuangan seorang anak untuk bertahan hidup di dalam pesawat dari teror vampir yang berasal dari ibunya sendiri.
Film ini dimulai ketika pesawat Transatlantic 473 dengan tujuan New York mendarat darurat di Pangkalan Udara Raf, Skotlandia. Saat itu, kelompok militer telah bersiap siaga dengan segala persenjataannya untuk mengawasi pesawat tersebut. Sebelumnya, pesawat tersebut ditengarai telah dibajak dan dikendalikan oleh sekelompok teroris hingga melakukan pendaratan darurat di Skotlandia. Namun, kelompok militer hanya menemukan seorang anak bernama Elias (Carl Anton Koch) dengan boneka Teddy Bear-nya dan seorang pemuda bernama Farid (Kais Setti) dengan kondisi tangan yang buntung. Saat berada di rumah sakit, Elias kembali mengingat pengalaman mengerikan yang baru saja ia alami ketika berada di dalam pesawat.
Singkat cerita, Elias dan ibunya, Nadja (Peri Baumeister), berencana melakukan pengobatan di New York. Namun, ketika pesawat telah lepas landas, terjadi pembajakan pesawat oleh sekelompok teroris. Beberapa kru dan penumpang pesawat dibunuh dan diancam oleh sekelompok teroris tersebut yang berencana mempengaruhi pasar saham dan menginginkan uang dalam jumlah yang besar. Ketika Elias dan Nadja berusaha kabur untuk mencari tempat bersembunyi, seorang teroris menembak Nadja hingga tersungkur. Anehnya, hal tersebut malah membuat Nadja perlahan berubah menjadi sosok vampir yang haus darah. Meskipun begitu, Nadja masih bisa mengontrol nafsunya untuk tidak menggigit anaknya sendiri dan berusaha untuk membantu penumpang untuk mengalahkan kelompok teroris. Namun, hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Seorang teroris juga menjadi sosok vampir setelah menyuntikkan darah dari Nadja untuk melawannya dan menimbulkan teror berdarah di dalam pesawat.
Alur dan plot di dalam film ini cukup menarik karena beberapa kali menunjukkan momen flashback yang dapat menjelaskan jalan cerita di film, seperti saat Nadja mengingat kejadian sewaktu dirinya pernah digigit oleh sosok vampir di sebuah tempat yang terpencil. Film ini juga menarik karena mengambil latar dan konsep teror vampir di dalam sebuah pesawat yang mana latar film bertemakan vampir seperti ini sering dilakukan di wilayah daratan atau pemukiman. Selain itu, karakter Elias menjadi yang salah satu yang terbaik di antara tokoh lain karena aksi heroik dan ekspresinya yang sering kali menyentuh hati serta Nadja sendiri yang mampu memerankan vampir dengan cukup epik dan menegangkan.
Meskipun terdapat banyak drama dan momen mengharukan, film ini juga penuh dengan adegan kekerasan, seperti tembakan kepada penumpang yang tak bersalah, gigitan vampir secara brutal, serta penikaman dan tusukan. Beberapa adegan pembunuhan secara spontan juga sering ditampilkan di beberapa scene. Selain itu, film ini juga sering memunculkan darah dari penumpang maupun dari vampir sendiri di beberapa sudut dalam pesawat. Oleh sebab itu, film ini mungkin tidak terlalu disukai oleh penonton yang tidak kuat untuk melihat aksi-aksi kekerasan dan darah di mana-mana ditambah dengan durasi 121 menit. Selain itu, beberapa scene dalam film ini terkadang cukup membosankan dan monoton. Namun, apabila kalian yang menyukai film dengan genre action-survival yang menegangkan, film ini bisa menjadi salah satu rekomendasi bagi kalian untuk mengisi waktu luang.
Penulis
Agam Syah Fadila
Penyunting
Syifa Maulida Hajiri
Referensi
https://www.imdb.com/title/tt6402468/
Comments
Post a Comment