Kine's Review [ I Want to Eat Your Pancreas: Kimi no Suizou wo Tabetai ]

 
I Want to Eat Your Pancreas (Kimi no Souizou wo Tabetai)

Oleh: Tasya Amalia Putri Sulthon





Judul                     : I Want to Eat Your Pancreas (Kimi no Souizou wo Tabetai) 
Genre                    : Drama Romansa
Tahun Rilis           : 2018
Sutradara               : Shinichiro Ushijima
Penulis                  : Yoru Sumino
Pengisi Suara        : Mahiro Takasugi, Lynn, Yukiyo Fujii
Rating Umum       : 8.0/10

Tenang dulu, film ini tidak mengandung unsur-unsur horor atau gore meskipun judulnya sedikit ambigu. I Want to Eat Your Pancreas merupakan film yang diangkat dari novel best-seller karya Sumino Yoru. Secara garis besar, judul film yang dalam bahasa indonesia berarti aku ingin memakan pankreasmu ini merupakan sebuah film anime yang berkisah tentang seorang remaja laki-laki pendiam (Haruki Shiga) yang menemani hari-hari akhir seorang remaja perempuan (Sakura Yamauchi) yang dikisahkan mengidap sebuah penyakit.

Sakura dan Haruki mulai banyak menghabiskan waktu bersama untuk menjalankan daftar keinginannya sebelum meninggal. Haruki yang awalnya menolak, dengan sedikit paksaan akhirnya mau menjadi menemani Sakura. Mereka pun mulai menjalankan satu per satu keinginan Sakura, mulai dari makan jeroan hingga berlibur bersama.

Di akhir film ini, Haruki menyadari perubahan yang dibawa Sakura dalam dirinya. Keduanya mulai merasakan munculnya keistimewaan. Hingga suatu saat, Sakura harus dirawat di rumah sakit karena penyakitnya yang semakin parah. Haruki sempat takut kali ini harus kehilangan Sakura. Meskipun begitu, Sakura benar-benar meninggalkan Haruki dengan cara yang tidak pernah terbayangkan. 

Film ini memiliki aspek visual dan audio yang dapat menggambarkan emosi dan suasana scene dengan tepat. Pada scene-scene awal, film ini menampilkan visual dengan warna-warna cerah sehingga dapat membawa emosi menyenangkan dan manis. Pemilihan audio juga sangat mendukung visual dan emosi yang ingin dibawakan setiap scene. Hal ini ditunjukkan pada scene paling menyedihkan dalam film ketika Haruki mengetahui bahwa sakura telah meninggal. Film ini seketika menampilkan visual dengan setting tempat gelap, cuaca yang mendung, serta turunnya hujan. 

I Want to Eat Your Pancreas bukanlah film yang cocok disaksikan semua umur. Salah satu scene film ini kurang masuk akal dan kurang etis. Scene tersebut adalah ketika Haruki melakukan kekerasan pada Sakura, tetapi ketika beralih ke scene selanjutnya Sakura seolah-olah langsung memaafkan Haruki layaknya tidak pernah terjadi apa-apa.

Film ini memiliki beberapa plot twist yaitu penyebab kematian Sakura serta pada bagian penutup. Penutup film ini justru muncul pada post credit scene. Hal ini dapat membingungkan penonton apabila tidak menonton post credit scenekarena awalnya penutup I Want to Eat Your Pancreas terkesan menggantung. Penonton seolah-olah harus menerka-nerka sendiri bagaimana penutup yang cocok untuk kelanjutan hidup Haruki. Namun, setelah melihat post-credit scene, barulah penutup I Want to Eat Your Pancreas memiliki kejelasan.

I Want to Eat Your Pancreas, meskipun memiliki judul yang seram, film ini justru penuh kehangatan di dalamnya. Kisah persahabatan yang berakhir dengan kehilangan satu sama lain digambarkan dengan begitu manis.


Penulis

Tasya Amalia Putri Sulthon

Tim Writer Kine


Penyunting

Syifa Maulida Hajiri

Tim Writer Kine


Referensi

IMDb. (2018). I Want to Eat Your Pancreas. Retrieved from https://www.imdb.com/title/tt7236034/reviews

Tomatoes, R. (n.d.). Kimi no Suizou wo Tabetai. Retrieved from rottentomatoes.com/m/i_want_to_eat_your_pancreas

Comments