Review Atlantics: Kisah Cinta atau Hantu?

 Oleh: Farwa Malika



Judul               : Atlantics (2019)

Genre              : Drama/Mystery/Romance

Sutradara         : Mati Diop

Penulis             : Mati Diop, Oliver Demangel

Pemeran          : Mame Bineta Sane, Amadou Mbow, Ibrahima Traoré

 

Atlantics adalah film yang sangat magis. Film ini mengajak kita untuk melihat kehidupan kaum muda Senegal, yang mengisahkankan tentang cinta, imigrasi, kemiskinan, dan yang paling mengesankan, hantu.  Debut film panjang dari sutradara Prancis-Senegal, Mati Diop, ini berhasil menjadi pemenang Grand Prix di Festival Cannes 2019. Atlantics juga merupakan nominasi untuk penghargaan Palme d’Or, di mana Diop menjadi perempuan berkulit hitam pertama yang masuk nominasi.

Awalnya, saya pikir Antlantics merupakan film romansa atau drama. Tidak salah memang, film ini berawal dari kisah cinta dua sejoli muda, Ada dan Soleiman di Dakar, Senegal. Soleiman merupakan seorang pekerja konstruksi yang bersama dengan para pekerja lainnya memutuskan untuk pergi ke Spanyol dengan hanya menggunakan perahu kecil. Mereka, mencoba mencari kehidupan yang lebih layak setelah gaji mereka belum dibayarkan selama tiga bulan. Soleiman meninggalkan Ada, kekasihnya, tanpa mengucapkan selamat tinggal. Ada sendiri sudah dijodohkan dan akan melangsungkan pernikahan dengan seorang pemuda kaya bernama Omar. Namun, di pesta pernikahannya, seorang misterius membakar ranjang pengantinnya, polisi pun dilibatkan dan dibukalah penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Di sinilah bagian mistis film ini dimulai.

Selang beberapa hari, pria-pria tersebut kembali, tidak dalam tubuh mereka sendiri, melainkan dalam tubuh wanita-wanita yang mereka tinggalkan. Menghantui dan merasuki mereka secara harfiah. Tidak membaca sinopsisnya terlebih dahulu, saya sangat terkejut saat film memasuki bagian ini. Pada paruh pertama, saya masih menganggap ini adalah film romansa atau setidaknya drama tentang perempuan yang harus berada dalam pernikahan yang tidak ia inginkan.  Namun, di paruh kedua, dengan mulai munculnya wanita-wanita yang kerasukan, semua anggapan saya tentang film ini pun berubah.

Selain mengangkat kisah cinta Ada dan Soleiman, salah satu fokus utama Atlantics adalah migrasi Soleiman dan teman-temannya yang berusaha mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di Eropa, namun berakhir ditelan ombak lautan. Film ini menceritakan bagaimana para wanita yang ditinggalkan, terpengaruh oleh hilangnya para pria. Melalui sudut pandang para perempuan tersebut, Atlantics memperlihatkan bagaimana migrasi dapat menghantui orang-orang yang ditinggalkan oleh para imigran di tanah asalnya. Imigrasi oleh negara penerima (terutama negara barat) biasa dilihat sebagai bentuk pelarian dari kesulitan. Film ini menggambarkan sisi lain dari proses tersebut, yaitu tentang pengorbanan mereka meninggalkan rumah dan orang-orang yang mereka cintai. Memilih untuk berlayar di tengah samudra tanpa kepastian akan selamat atau akan kembali, merupakan hal yang menakutkan.

Selain plot dan ceritanya yang kompleks dan memikat, sinematografi film ini sangat memesona. Claire Mathon (Potrait of A Lady on Fire), sebagai sinematografer berhasil menggambarkan kesan mistis dari Kota Dakar dengan baik. Pencahayaannya epik, dan pemandangan laut yang ia tampilkan tidak hanya memberikan penonton gambaran yang memesona tetapi juga mematikan. Begitu juga dengan para aktor, yang kebanyakan bukan merupakan aktor profesional, mereka berhasil memerankan karakter mereka dengan jujur dan tulus.

Atlantics memang merupakan kisah cinta. Namun, kisah cinta yang digambarkan bukanlah seperti api yang membara, tetapi seperti laut: luas dan penuh dengan ombak, kerinduan, dan hal-hal magis.

 

(Film ini tersedia dan dapat ditonton melalui Netflix)

 

Penulis

Farwa Malika

Tim Writer Kine

Penyunting

Renatta Karuna D.

Tim Writer Kine

 

Referensi

Dry, J. (2019, November 29). ‘Atlantics’: How Mati Diop Turned Senegalese Folklore Into a Feminist Mood Piece. Retrieved from indiewire.com: https://www.indiewire.com/2019/11/atlantics-netflix-mati-diop-feminist-gender-1202193087/

Giorgis, H. (2019, November 14). The Haunting Senegalese Love Story That Stunned Cannes. Retrieved from theatlantic.com: theatlantic.com/entertainment/archive/2019/11/atlantics-mati-diop-review/601942/

IMDb. (n.d.). Atlantics (2019). Retrieved from imdb.com: https://www.imdb.com/title/tt10199586/?ref_=rvi_tt

 


Comments