There
Will Be Blood, Pendeta
yang Tercabik Doanya Sendiri
oleh Wet
Judul : There Will Be Blood
Genre : Drama/Historical
Tahun rilis : 2007
Sutradara : Paul Thomas Anderson
Penulis : Paul Thomas Anderson (Berdasarkan
Oil! Karya Upton Sinclair)
Pemeran : Daniel Day-Lewis, Paul Dano
Tak
ada kalimat bahagia bagi orang yang dengan berhasil menikam dirinya sendiri
dengan kata-kata. There Will Be Blood
adalah garapan sempurna, sebuah representasi kepercayaan kalimat semu pada
kitab suci.
Film
ini merupakan hasil kolaborasi sutradara Paul Thomas Anderson dan
sinematografer Robert Elswit. Direka
dari novel karya Upton Sinclair yang berjudul Oil!, garapan yang dirilis pada tahun 2007 ini mendapat tempat di
delapan nomor Oscars. Profit sebesar 76,2 juta dollar merupakan medali yang
pantas untuk mereka rayakan.
Cerita
tentang uang, keluarga, dan nubuat terangkum apik dalam 158 menit pemutaran.
Dengan minyak yang terhambur ke atas sebagai bumbu dasarnya, ide revolusioner
Daniel Plainview (Daniel Day-Lewis) untuk membuka kilang minyak sebagai salah
satu mesin utama pencetak profit bisa dikatakan mendapat banyak jalan menikung.
Yaitu pendeta muda Eli Sunday (Paul Dano) yang berdiri untuk membuat
kesepakatan yang ternyata membuatnya mengerti lebih banyak tentang dunia,
tentang rasa, dan apapun yang ada di atas sana tak selamanya mendengar doa
terbaiknya. Kilang minyak Plainview merupakan kuncinya. Di tempat yang belum
ditulis dalam peta, di tiap sisinya tergantung ambisi dan harapan.
Eli
adalah pendeta yang malang, bukan salahnya memilih jalan yang bukan untuknya. Baginya, meminum kata-katanya
sendiri yang sudah menjadi racun
adalah satu-satunya
rute untuk kembali.
Eli mempertaruhkan segala waktunya untuk memanjatkan pujian kepada yang entah
di sana. Sah-sah saja bila
Eli
tidak akan bisa berhenti menangisi doa-doa yang terlanjur dipanjatkan.
Sedangkan di sisi ruangan lain, Plainview beranjak pergi dengan senyuman yang
tak akan pernah Eli
lupakan.
Paul
Thomas Anderson dan Robert Elswit dengan apik merekam ulang situasi di mana
akal dan batin bisa jadi dua kutukan paling misterius. Apalah arti rapalan
doa-doa yang hanya terbukti kala kita mati besok? Panjatan kalimat doa setinggi
kilang minyak di California Selatan adalah contohnya. Ratusan pekerja tambang yang
mengabdi kepada Daniel Plainview mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa
yang mereka kerjakan, yaitu harta dan kebanggaan. Sedangkan apa yang pendeta
muda dapatkan dari ratusan minggu pagi dan nyanyian puji-puji tak kenal lupa? Selain janji Plainview, tak ada
lagi.
Seperti tak ada hari
esok di sini, hanya bel pagi dan ingatan tentang doa-doa belum ijabah. Siang di
sini terlalu panas untuk berdoa sedangkan malam bukanlah waktu yang kudus untuk
mengingat doa mana yang belum terkabul. Terkabul adalah keniscayaan, tetapi
menjadi pemercaya bisa saja bukan.
There Will be Blood, menurut saya, paling
tepat
ditonton
sendiri dalam suasana yang sepi. Film
ini banyak bertumpu pada percakapan, oleh karena itu secangkir
kopi dapat menjadi teman
menonton yang menyenangkan.
Selamat menonton dan selamat berpikir.
Penulis
Wet
Gampang ngantuk.
Penyunting
Auni Azizah
Tim Writer Kine
Comments
Post a Comment